Tokyo — Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing, Februari 2022 mendatang. Hal ini dikatakannya di depan parlemen, menjawab spekulasi kemungkinan Jepang tak mengirimkan pejabat untuk menghadiri acara tersebut.
“Saat ini, saya tidak punya rencana untuk hadir,” kata Kishida di parlemen, Kamis (16/12/2021), dikutip dari Kyodo News.
Sebelumnya surat kabar Yomiuri melaporkan jika pejabat senior pemerintah Jepang kemungkinan akan melewatkan Olimpiade Beijing. Meskipun pemerintah mengatakan tidak ada yang diputuskan sejauh ini.
AS, Kanada, Australia, Inggris, dan Selandia Baru sepakat melakukan boikot diplomatik terhadap gelaran olahraga musim dingin itu. AS menyebut keputusan ini diambil lantaran catatan buruk China mengenai pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
Dengan adanya boikot ini, negara-negara tersebut tidak akan mengirimkan pejabat resminya untuk mengikuti acara Olimpiade. Meski begitu, atlet resmi akan tetap dapat bertanding.
Sementara itu, China menyayangkan langkah yang diambil beberapa negara ini. Negeri pimpinan Presiden Xi Jinping itu memperingatkan olimpiade bukanlah panggung untuk pertunjukan dan manipulasi politik.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing dan Paralimpiade adalah pertemuan untuk semua atlet dan pecinta olahraga musim dingin di seluruh dunia. Merekalah yang seharusnya menjadi sorotan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dikutip dari Bloomberg.
Jepang merupakan sekutu dekat AS yang prihatin dengan ancaman yang berkembang dari China. Tetapi secara ekonomi, Negeri Sakura, bergantung pada tetangganya itu baik sebagai pusat manufaktur dan sebagai pelanggan untuk mobil serta produk lainnya. (ahr)