PATI – Bertempat di Pendopo Setda Kabupaten Pati, telah berlangsung rapat koordinasi dalam rangka cipta kondisi aman dan kondusif di Kabupaten Pati pada Senin (1/9/2025) pukul 13.00 WIB hingga selesai. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 250 peserta dari unsur Forkopimda, perangkat daerah, kepala sekolah, tokoh agama, hingga tamu undangan.
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Bupati Pati H. Sudewo serta dihadiri Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi, Dandim 0718/Pati Letkol Arm Timotius Berlian Yogi Ananto, Kepala Kejaksaan Negeri Pati Sigit Januari Pribadi, Ketua Pengadilan Negeri Pati diwakili Susiswanti, DPRD Pati diwakili Wakil Ketua I DPRD H. Hardi, dan Pj Sekda Pati Riyoso.
Selain itu, hadir pula Komandan BKO dari Yon Zipur 4 Kapten Czi Diki Yudha Pranata, para asisten sekda, kepala perangkat daerah se-Kabupaten Pati, camat, kepala cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa Tengah Deyas Dani Rahmawan, Kepala Kemenag Pati H. Ahmad Syaiku, para kepala SMP, SMA, dan SMK negeri maupun swasta, serta tokoh-tokoh agama lintas iman.
Dalam sambutannya, Bupati Pati Sudewo menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan kewaspadaan dini terhadap potensi konflik. Ia mengajak seluruh pihak—mulai dari Forkopimda, tokoh agama, hingga perangkat desa—untuk bersama-sama bertanggung jawab menjaga keamanan wilayah.
Sementara itu, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir. “Rapat ini merupakan wujud kepedulian kita bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Pati,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolresta menegaskan perlunya kewaspadaan terhadap dinamika nasional. “Apa yang terjadi di kota-kota besar sering memiliki pola serupa. Aspirasi masyarakat bisa saja murni, namun tidak jarang disusupi kelompok tertentu dengan agenda merusak,” ujarnya.
Ia juga menyoroti keterlibatan pelajar dalam aksi massa. “Fakta di lapangan menunjukkan sekitar 80 persen peserta aksi adalah pelajar SMA, SMK, bahkan SMP. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian kita bersama,” tegas Kapolresta.
Kapolresta menekankan pentingnya peran pendidik dan orang tua. “Guru dan orang tua memiliki peran sentral untuk membendung provokasi melalui media sosial. Jangan sampai generasi muda kita terjebak dalam situasi yang merugikan dirinya sendiri dan masyarakat,” ucapnya. Ia menambahkan, “Polresta Pati siap bersinergi dengan semua pihak untuk mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi yang tidak bermanfaat,” pungkasnya.
(Humas Resta Pati)