PATI – Rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati yang membahas kebijakan Bupati Pati, berlangsung di lantai 2 ruang Badan Anggaran DPRD, Rabu (3/9/2025) sejak pukul 10.30 WIB hingga 16.20 WIB. Agenda penting tersebut mendapat perhatian luas dari masyarakat karena membahas persoalan mutasi jabatan guru, tenaga kesehatan, hingga perangkat desa.
Sebanyak 105 personel gabungan dari Sat Samapta Polresta Pati diturunkan untuk mengamankan jalannya rapat. Mereka ditempatkan di sejumlah titik strategis guna memastikan kegiatan berlangsung tertib, aman, dan kondusif. “Kami menurunkan kekuatan penuh agar seluruh rangkaian rapat berjalan lancar tanpa hambatan,” kata Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi.
Rapat tersebut dihadiri Tim Pansus yang diketuai Teguh Bandang Waluyo (Fraksi PDIP) beserta anggota dari berbagai fraksi, sejumlah tokoh masyarakat, serta undangan dari berbagai kalangan. Hadir di antaranya Kepala SMPN 1 Tayu Sri Wahyuni, dokter RSUD Soewondo Pati Reni Kurniawati, mantan sekretaris desa dari beberapa wilayah, serta Ketua Dewan Pengawas RSUD Soewondo Dr. Torrang Rudolf Effendy Manurung. Dari unsur masyarakat, tampak pula kehadiran Supriyono alias Botok bersama Teguh Istiyanto dan Mulyati dari kelompok Pati Bersatu.
Agenda rapat terbagi dalam beberapa sesi. Narasumber pertama, Sri Wahyuni, memaparkan kondisi sekolah dan proses mutasi guru yang terjadi di SMPN 1 Tayu. Dilanjutkan dengan keterangan dokter Reni Kurniawati mengenai mutasi dirinya dari RSUD Soewondo ke RSUD Kayen dan kembali lagi. Kemudian tiga perwakilan mantan sekretaris desa menyampaikan keberatan atas mutasi yang dinilai sepihak, sementara sesi terakhir diisi pernyataan Ketua Dewan Pengawas RSUD Soewondo terkait legalitas pengangkatan dirinya.
Kapolresta Pati menegaskan bahwa Polri selalu netral dan fokus pada pengamanan kegiatan. “Kami tidak ikut campur dalam substansi rapat. Tugas kami adalah memastikan forum berjalan tertib dan memberikan rasa aman kepada semua pihak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol Jaka Wahyudi mengapresiasi seluruh peserta rapat yang dapat menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung. “Alhamdulillah, situasi aman, tidak ada gesekan. Ini bukti bahwa masyarakat Pati bisa menyampaikan pendapat dengan cara yang beradab,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menghargai proses politik dan hukum yang tengah berjalan. “Marilah kita serahkan semua mekanisme kepada lembaga yang berwenang. Perbedaan pandangan itu wajar, namun jangan sampai merusak kondusivitas daerah,” ungkap Kapolresta.
Di akhir keterangannya, Kapolresta Pati kembali menegaskan komitmen Polresta Pati dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah. “Kami akan terus hadir di setiap kegiatan strategis di Pati. Sinergi dengan TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat adalah kunci agar Pati tetap damai dan kondusif,” pungkasnya.
(Humas Polresta Pati)