Polresta Pati – Polda Jateng | Polresta Pati berhasil mengungkap kasus pengeroyokan yang terjadi di di jalan kampung turut Dukuh Bombong RT 05 RW 02 Desa Baturejo Kec. Sukolilo Kab Pati. Ironisnya, kedua pelaku tersebut adalah ayah dan anak, SP (58) dan MJM (21), yang tega melakukan tindak kekerasan terhadap tetangga mereka sendiri, Ahmad Junaedi (39).
Insiden yang dipicu oleh persoalan sepele, yakni bunyi klakson sepeda motor. Berdasarkan keterangan saksi mata, Yustitia Kamelia (31) dan Asrofi (47), peristiwa bermula ketika korban melintas di depan rumah SP. Korban membunyikan klakson sepeda motornya dengan maksud untuk menyapa seorang kenalannya bernama Jasmian.
Nahasnya, bunyi klakson tersebut justru memicu emosi SP. Tanpa diduga, SP bersama anaknya, MJM, menghampiri korban dan langsung melakukan penyerangan. Ayah dan anak tersebut secara bersama-sama melakukan pemukulan yang mengakibatkan Ahmad Junaedi mengalami luka memar di berbagai bagian tubuhnya, meliputi kepala, tangan, dan kaki.
Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi, melalui kasat Reskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo, menjelaskan bahwa korban tidak terima atas tindakan kekerasan yang dialaminya, lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek terdekat. Setelah melalui pemeriksaan terhadap korban, termasuk saksi – saksi dan menyita barang bukti, Polisi melakukan penangkapan kedua pelaku di rumahnya. Saat ini kedua Pelaku telah resmi ditahan di Rutan Polresta Pati dan akan dijerat dengan Pasal 170 KUHPidana tentang Pengeroyokan dengan Subsider Pasal 351 KUHPidana tentang Penganiayaan.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk tindak kekerasan di tengah masyarakat. Proses hukum terhadap kedua tersangka akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegas AKP Heri Dwi Utomo.
Lebih lanjut, AKP Heri Dwi Utomo menyampaikan keprihatinannya atas insiden pengeroyokan yang dipicu oleh masalah yang sangat sepele ini. Beliau berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga dan pengingat bagi seluruh masyarakat untuk senantiasa mengedepankan penyelesaian masalah secara damai dan menghindari tindakan main hakim sendiri yang dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius.
(Humas Resta Pati)