Pati – Hari Polisi Wanita (Polwan) diperingati setiap 1 September. Siapa sangka di momen istimewa ini, ada satu Polwan dari Polresta Pati yang berhasil mendapatkan prestasi yang gemilang. Brigadir Polisi Badriatus Sa’idah yang mendapat tugas khusus dalam misi perdamaian dunia yang diinisiasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika.
Polwan cantik yang karib disapa Badriatus itu kini bergabung dalam misi perdamaian dunia PBB yang bernama satgas Multidimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic atau dikenal MInusca.
Sejumlah misi penting pun kini dipercayakan kepada tim tersebut. Mulai dari patrol keamanan, melakukan pengawalan VIP seperti hakim dan menteri negara Afrika tengah, serta sejumlah misi perdamaian dari PBB lainnya.
“Tidak pernah menyangka bisa ikut terpilih untuk bergabung dalam misi PBB tersebut. Seleksinya memang cukup ketat mulai dari tes computer, bahasa inggris, mengemudi, kesehatan, psikologi maupun tes menembak,” terang perempuan yang bertugas sebagai Ba Satlantas Polresta Pati ini.
Diapun terpilih dari 140 personil kepolisian yang dikirim ke misi perdamaian tersebut. Sementara dari seratusan itu hanya ada 24 polwan yang dipilih untuk mewakili Indonesia.
“Ikut seleksi pada Maret 2022 lalu, baru pada Maret 2023 ada pengumuman untuk mengikuti pra ops selama tujuh bulan di pusat misi intermasional Polri di Serpong. Barulah pada 20 September 2023 diberangkatkan ke Bangui, Afrika Tengah,” ujarnya.
Misi yang dijalaninya itu sendiri dijadwalkan akan berakhir pada September ini.
Setelah menjalankan misi perdamaian tersebut, Badriatus bakal diberikan sejumlah penghargaan dari presiden Afrika maupun Indonesia.
“Nantinya setelah menyelesaikan misi akan mendapatkan medali penghargaan dari UN, Presiden Africa Tengah, kepolisian Republik Africa Tengah, serta medali Bhakti Buana dan medali veteran,” imbuh perempuan kelahiran Pati, 16 Agustus 1997 ini.
Diapun bangga bisa menjalani misi Multidimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic tersebut bukan saja lantaran penghargaan yang akan diterimanya.
Namun bisa mendapatkan pengalaman baru bertugas di luar negri. Terutama dalam mempelajari bahasa dan budaya negara lain.
“Saya tentu bangga bisa menjadi seorang polwan karena bisa mengabdikan diri pada nusa dan bangsa. Bisa membantu masyarakat yang membutuhkan, dan bisa ikut serta dalam menajaga keamanan dan ketertiban masyarakat pada umumnya,” ujar wanita yang mulai berdinas pada 1 Maret 2016 tersebut.
Lebih dari itu menurutnya dengan menjadi polwan juga bisa menggali potensi dirinya. Badriatus bahkan menyebut sebagai polwan harus serba bisa.
“Dari yang awalnya tidak bisa. Tapi karena mau gak mau harus bisa, jadi mendorong kemauan saya untuk menjadi bisa,” ujarnya.