Pati, Kinerja Polri akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan masyarakat umum. Hal itu lantaran banyaknya peristiwa yang melibatkan oknum-oknum kepolisian yang mencoreng citra institusi tersebut.
Namun, di tengah banyaknya ketidakpercayaan masyarakat atas kinerja Polri, tak sedikit juga polisi-polisi baik yang berada di tengah masyarakat.
Salah satunya adalah Aipda Hartono. Sosok bhabinkamtibmas di Desa Sitirejo tersebut secara rutin menggelar aksi sosial yang bersumber dari gajinya. Hal yang paling menarik adalah ketika ia menyalurkan bantuan itu tiap dua minggu dengan jumlah bantuan mencapai jutaan rupiah per kepala keluarga yang ia bantu.
“Dua minggu sekali sedekah makanan dan uang tunai sebesar Rp2,5 juta. Awalnya dulu saya sendiri, sekarang banyak teman-teman yang ikut bergabung kegiatan baksos saya ini,” kata Aipda Hartono (25/10/22).
Anggota Polresta Pati itu menyebut, saat ini kelompok sosial yang diinisiasinya itu banyak memiliki anggota, bahkan dirinya bersama rekan-rekannya menyalurkan bantuan hingga ke luar tempat ia tinggal bahkan lintas Kabupaten.
“Kita salurkan bantuan tidak hanya di Pati, seperti Kudus, Demak, Grobogan, Rembang, hingga Jepara. Tak hanya perorangan, pondok pesantren, panti asuhan atau anak jalanan,” ujar dia.
Meski menggunakan uang yang berasal dari gajinya, Aipda Hartono mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengaku senang menjalani aktivitasnya di luar dinasnya itu.
Aktivitas di luar jam ia berdinas rupanya tak hanya melakukan aksi sosial berbagi makanan dan rejeki untuk kaum dhuafa saja, menariknya ia juga memberikan pelayanan pengobatan jiwa berupa ruqyah. Aipda Hartono tak hanya jago mengamankan lingkungan keamanan masyarakat melainkan ia juga bisa mengobati masyarakat yang mengalami sakit nonmedis.
“Sehari-hari saya bertugas sebagai bhabinkamtibmas di Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakrejo, Pati. Di luar jam dinas dipercaya banyak masyarakat untuk membantu mengobati dengan cara ruqyah,” tutur dia.
Aipda Hartono bercerita awal mula dirinya diminta pertolongan oleh tetangganya yang mengalami kesurupan, dengan pengetahuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dirinya membacakannya dan meniupkan ke kepala pasiennya. Sejak saat itu banyak tetangga hingga masyarakat dari luar desanya malah mengenalnya sebagai “Polisi Ruqyah”.
“Di desa saya bertugas, bahkan di desa saya tinggal, ada juga yang dari luar kota minta bantuan saya melakukan ruqyah. Awal pengobatan kita lakukan diagnosa sakitnya apa, baru tahapan-tahapan mulai mengajak istigfar hingga bacaan doa,” tutur dia.
Menariknya, lantaran keahliannya tersebut ia mendapatkan julukan unik dari masyarak desa binaan tempat dirinya bertugas. “Saya dikenal dengan nama “Pak Babin ruqyah,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Pati, AKBP Cristian Tobing mengatakan bangga dengan apa yang dilakukan oleh anggotanya, bahkan di luar jam dinasnya masih melakukan tugas-tugas untuk kemaslahatan bersama. Ia mengaku memberikan apresiasi kepada Aipda Hartono sebagai salah satu polisi teladan.
“Saya berharap semua anggota memberikan sumbangsihnya sebagai pelayan masyarakat,” pungkas Kapolresta Pati itu.