Pati – Sebanyak 41 telepon seluler atau handphone (HP) santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Aziziyah, Desa Kuryokalangan Gabus, digondol maling.
Puluhan HP dari berbagai merk itu merupakan hasil sitaan pengurus yang disimpan di kamar pengasuh Ponpes. Pihak pengasuh Ponpes baru mengetahui kecolongan itu pada awal pekan ini.
”Saat itu saya mengecek HP milik santri kami. Ternyata HP milik santriwati tak ada. Jumlahnya ada 41 HP,” terang Pengasuh Ponpes Aziziyah Syafii Ahmad dikonfirmasi pada Rabu (21/9/22).
Menyikapi kejadian tersebut, Polres Pati segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP. Setelah melakukan pengecekan pada rekaman CCTV Ponpes, baru diketahui bahwa waktu kejadiannya pada Jumat (16/9/22). Pada rekaman CCTV puluhan HP tersebut diambil oleh diduga seorang tukang yang sedang bekerja di lingkungan Ponpes.
Ahmad menambahkan, diduga pelaku adalah salah seorang tukang bangunan yang sedang menggarap pondoknya itu. Pelaku diduga melubangi atap bangunan. ”Aksi pelaku tersebut tersebut terekam CCTV. Dia masuk ruangan saya itu dengan melubangai atap,” tegasnya.
Sebelumnya, pihak ponpes mendapatkan informasi dari wali santri tentang santriwati yang kehilangan HP. Saat itu, ada seseorang dari Yogyakarta menelfon Ahmad. Ia mau konfirmasi soal HP tersebut.
”Tak tahu siapa, orang dari Yogyakarta itu menelfon wali santri dengan HP milik anaknya itu. Ia tanya kalau apa benar HP ini milik putri wali santri itu. Kemudian wali santri melapor ke saya,” terangnya.
Pihak orangtua/wali santri itu menanyakan kenapa HP santriwati itu dijual. Pihak Ponpes pun tak membenarkan itu. Setahunya HP santri aman di Ponpes.
”HP disimpan di kamar saya. Dengan PD-nya, saya masuk kamar. Ternyata HP-nya sudah tidak ada di kardus. Beruntung HP milik santri laki-laki tak ikut diambil. Padahal isinya 100 lebih,” paparnya.
Atas kecolongan ini, pihak Ponpes menafsir kerugian hingga Rp 80 juta. Atas persoalan itu, pihaknya melaporkan kasus pencurian ke Polres Pati.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pati AKP Ghala Rimba Doa Sirrang membenarkan adanya laporan ini. Pihaknya masih mendalami kasus ini. Anggotanya menyisir wilayah Yogyakarta dan sekitarnya untuk mencari sumber penelfon itu.
”Kejadian itu benar. 41 HP milik santri di Gabus ini dimaling. Saat ini kami masih mendalami pencurian ini,” pungkasnya.